SAH! PT Flora Agung Grup Bersama Gubenur Provinsi Aceh Telah Melaksanakan MOU!

Investasi merupakan salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah, terutama di wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam dan manusia yang besar seperti Aceh. Baru-baru ini, PT Flora Agung, sebuah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor industri, perkebunan, dan peternakan, mengumumkan rencana investasi strategis yang akan membawa dampak signifikan bagi perekonomian Aceh. Proyek ini meliputi pembangunan fasilitas Refinery CPO (Crude Palm Oil) dan pabrik minyak goreng yang akan berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan nilai tambah produk kelapa sawit di Aceh, tetapi juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru serta memperkuat ekosistem investasi di provinsi tersebut.

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang dikenal dengan sebutan Mualem, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap langkah PT Flora Agung ini. Pemerintah daerah melihat investasi ini sebagai peluang emas untuk mempercepat pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan adanya proyek ini, Aceh diharapkan dapat menyaingi provinsi lain dalam hal iklim investasi dan pengembangan industri hilir yang selama ini menjadi tantangan. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat menjadi katalisator dalam mengurangi angka kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat lokal.

#Dukungan Pemerintah Aceh terhadap Investasi PT Flora Agung

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, memberikan dukungan penuh terhadap rencana investasi PT Flora Agung yang akan membangun fasilitas Refinery CPO dan pabrik minyak goreng di Kawasan Ekonomi Khusus Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara. Pemerintah Aceh menyambut baik inisiatif ini sebagai bagian dari upaya memperkuat iklim investasi dan mengembangkan ekosistem ekonomi yang semakin maju, sehingga Aceh dapat sejajar dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia.

Mualem menekankan bahwa investasi ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas produksi dan nilai tambah industri kelapa sawit di Aceh, tetapi juga berperan penting dalam membuka lapangan kerja baru yang sangat dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian, proyek ini diharapkan dapat membantu menekan angka kemiskinan yang selama ini menjadi tantangan utama di daerah tersebut. Ia menyatakan, “Kami mendukung investasi PT Flora Agung ini demi meningkatkan perekonomian dan membawa kemajuan bagi Aceh di masa depan, usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Aceh dan manajemen PT Flora Agung di Pendopo Gubernur Aceh pada Selasa, 27 Mei 2025.

Penandatanganan MoU ini menandai komitmen bersama antara pemerintah daerah dan perusahaan untuk mewujudkan proyek strategis yang diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian Aceh. Pemerintah Aceh melihat investasi ini sebagai langkah konkret dalam memperkuat sektor industri hilir yang selama ini masih terbatas, sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional maupun internasional. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, PT Flora Agung diharapkan dapat menjalankan proyek ini dengan lancar dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan daerah.

#Komitmen Pemerintah Aceh dalam Mendukung Investor

Pemerintah Aceh, melalui Plt Sekda M Nasir, menegaskan kesiapan dan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh kepada PT Flora Agung dalam menjalankan investasi strategis di wilayah Aceh. Dukungan ini diberikan dengan syarat bahwa investasi tersebut mampu membawa kemajuan nyata dan berkelanjutan bagi perekonomian daerah serta masyarakat setempat. M Nasir menegaskan bahwa Pemerintah Aceh bertekad untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan ramah bagi para investor, termasuk PT Flora Agung, agar mereka dapat beroperasi dengan lancar dan optimal.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Pemerintah Aceh berjanji akan mempermudah proses perizinan yang diperlukan oleh investor, sehingga tidak menjadi hambatan dalam pelaksanaan proyek. Selain itu, pemerintah juga akan menjamin kepastian hukum yang kuat dan transparan, memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pelaku usaha yang menanamkan modalnya di Aceh. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan investor dan memastikan bahwa investasi dapat berjalan tanpa gangguan yang berarti.

M Nasir menambahkan bahwa dukungan pemerintah tidak hanya sebatas kemudahan administratif, tetapi juga mencakup upaya menciptakan lingkungan yang stabil dan kondusif, baik dari segi keamanan maupun pelayanan publik. Pemerintah Aceh memahami bahwa keberhasilan investasi sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Oleh karena itu, segala kebijakan dan langkah yang diambil akan diarahkan untuk mendukung kelancaran investasi sekaligus memberikan manfaat sosial ekonomi yang luas bagi masyarakat Aceh.

Dengan adanya komitmen ini, diharapkan PT Flora Agung dapat melaksanakan rencana investasinya dengan penuh keyakinan dan semangat, sehingga proyek pembangunan Refinery CPO dan pabrik minyak goreng dapat terealisasi tepat waktu dan memberikan dampak positif yang signifikan. Pemerintah Aceh juga membuka pintu lebar bagi investor lain yang ingin berkontribusi dalam pembangunan daerah, dengan prinsip kemudahan, kepastian, dan keamanan sebagai fondasi utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Aceh yang berkelanjutan.

#Fokus Investasi dan Sinergi dengan Pemerintah Aceh

CEO PT Flora Agung, Ivansyah, menjelaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk berinvestasi dan menjalin kerja sama erat dengan Pemerintah Aceh dalam beberapa sektor utama yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Sektor-sektor tersebut meliputi perindustrian, pertanian, peternakan, dan perkebunan, yang selama ini menjadi sumber penghidupan dan potensi ekonomi terbesar di Aceh. Ivansyah menekankan bahwa keberhasilan investasi ini sangat bergantung pada sinergi yang kuat antara perusahaan, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal dan pelaku usaha lainnya.

Dalam sektor perindustrian, PT Flora Agung melihat peluang besar untuk mengembangkan sumber daya lokal melalui pembangunan fasilitas Refinery CPO sawit yang akan menjadi pusat pengolahan kelapa sawit di Aceh. Selain itu, perusahaan juga berencana mengembangkan hilirisasi produk minyak goreng dan turunannya, yang tidak hanya akan meningkatkan nilai tambah produk kelapa sawit, tetapi juga membuka peluang pasar baru dan meningkatkan Pendapatan Asli Aceh (PAA). Ivansyah menegaskan bahwa pengembangan industri hilir ini merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam Aceh sekaligus memperkuat struktur ekonomi daerah agar lebih mandiri dan berdaya saing.

Lebih jauh, Ivansyah menyampaikan bahwa investasi ini tidak hanya berfokus pada aspek produksi, tetapi juga pada pemberdayaan sumber daya manusia dan pengembangan teknologi yang relevan. PT Flora Agung berkomitmen untuk melibatkan tenaga kerja lokal dalam setiap tahap pembangunan dan operasional pabrik, sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Aceh. Selain itu, perusahaan juga akan berupaya menerapkan teknologi ramah lingkungan dan efisien guna mendukung pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan visi Pemerintah Aceh.

Sinergi antara PT Flora Agung dan Pemerintah Aceh diharapkan dapat menciptakan ekosistem investasi yang kondusif dan berkelanjutan, yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat stabilitas sosial dan kesejahteraan masyarakat. Dukungan penuh dari pemerintah, mulai dari kemudahan perizinan hingga jaminan kepastian hukum dan keamanan, menjadi faktor kunci dalam mewujudkan rencana investasi ini. Dengan kolaborasi yang erat, PT Flora Agung optimis dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengembangkan sektor industri dan agribisnis di Aceh, sekaligus membuka jalan bagi investasi-investasi lain yang akan mempercepat kemajuan ekonomi daerah secara menyeluruh.

#Potensi dan Rencana Pengembangan Refinery CPO di Aceh

Produksi minyak sawit mentah (CPO) di Aceh saat ini mencapai sekitar satu juta ton per tahun, sebuah angka yang menunjukkan potensi besar sektor perkebunan kelapa sawit di provinsi ini. Namun, meskipun memiliki kapasitas produksi yang signifikan, Aceh belum memiliki fasilitas refinery CPO yang mampu mengolah hasil panen menjadi produk bernilai tambah secara lokal. Hal ini berbeda dengan beberapa daerah lain di Sumatera, seperti Provinsi Sumatera Utara yang telah memiliki 15 refinery dan Pekanbaru dengan 12 refinery, yang secara aktif mengembangkan industri hilir kelapa sawit. Ketiadaan refinery di Aceh ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar untuk dikembangkan, mengingat potensi ekspor Aceh yang sangat tinggi dan belum dimanfaatkan secara optimal.

CEO PT Flora Agung, Ivansyah, menekankan bahwa pembangunan refinery CPO dan pabrik minyak goreng di Aceh akan menjadi tonggak penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan adanya fasilitas pengolahan ini, Aceh tidak hanya akan mampu meningkatkan nilai tambah produk kelapa sawit, tetapi juga membuka peluang baru untuk diversifikasi produk dan pengembangan industri turunannya. Proyek ini diharapkan dapat menciptakan efek berganda (multiplier effect) yang mendorong investasi lain di sektor terkait, seperti logistik, distribusi, dan jasa pendukung industri. Selain itu, pembangunan refinery di lokasi strategis di Aceh Utara akan memperkuat posisi Aceh sebagai pusat produksi dan ekspor minyak sawit yang kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.

Lebih jauh, Ivansyah menjelaskan bahwa dengan kapasitas produksi CPO yang sudah mencapai satu juta ton per tahun, Aceh memiliki peluang besar untuk meningkatkan produksi dan memperluas kapasitas pengolahan. Hal ini akan berdampak positif pada Pendapatan Asli Aceh (PAA), yang selama ini masih bergantung pada sektor primer tanpa pengolahan hilir yang memadai. Dengan adanya refinery dan pabrik minyak goreng, Aceh dapat mengoptimalkan potensi sumber daya lokal sekaligus menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas bagi masyarakat setempat. Proyek ini juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi daerah dengan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan.

Pembangunan refinery CPO dan pabrik minyak goreng di Aceh merupakan langkah strategis yang sejalan dengan visi Pemerintah Aceh untuk mendorong industrialisasi dan hilirisasi produk unggulan daerah. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, proyek ini diharapkan dapat terealisasi dengan lancar dan memberikan dampak ekonomi yang luas. Selain itu, keberadaan fasilitas pengolahan ini juga akan meningkatkan daya saing produk kelapa sawit Aceh di pasar global, membuka akses pasar baru, dan memperkuat posisi Aceh sebagai salah satu daerah penghasil minyak sawit terkemuka di Indonesia. Dengan demikian, investasi ini tidak hanya akan membawa kemajuan ekonomi, tetapi juga memperkuat fondasi pembangunan berkelanjutan di Aceh.

PT Flora Agung merupakan perusahaan yang bergerak di berbagai sektor usaha, termasuk perkebunan, peternakan, perikanan, serta industri lainnya yang saling mendukung dalam menciptakan ekosistem bisnis yang terpadu dan berkelanjutan. Saat ini, perusahaan telah mengoperasikan lima pabrik yang tersebar di beberapa wilayah strategis, dengan empat pabrik berlokasi di Pulau Jawa dan satu pabrik di Sumatera. Keberadaan pabrik-pabrik ini menunjukkan kapasitas produksi yang cukup besar dan komitmen perusahaan dalam mengembangkan sektor agribisnis dan industri pengolahan hasil pertanian secara profesional.

Dalam rencana ekspansinya, PT Flora Agung berambisi untuk memperluas jaringan pabriknya dengan menambah tiga pabrik baru di wilayah Sumatera, termasuk di Aceh sebagai bagian dari strategi pengembangan kawasan timur Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam melimpah. Selain itu, perusahaan juga merencanakan pembangunan dua pabrik tambahan di Pulau Jawa, dua pabrik di Sulawesi, dan dua pabrik di Kalimantan. Ekspansi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi, tetapi juga untuk memperkuat posisi PT Flora Agung sebagai pemain utama dalam industri pengolahan kelapa sawit dan produk turunannya di tingkat nasional.

Pengembangan pabrik-pabrik baru ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas, mulai dari peningkatan nilai tambah produk, penciptaan lapangan kerja, hingga penguatan ekonomi lokal di berbagai daerah. Dengan memperluas jangkauan operasionalnya, PT Flora Agung juga berupaya untuk mendukung program pemerintah dalam mempercepat pembangunan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui investasi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Sinergi antara perusahaan dan pemerintah daerah menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi ini, sehingga setiap proyek yang dijalankan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak terkait.

Melalui strategi ekspansi yang terencana dan terukur, PT Flora Agung menunjukkan komitmennya untuk terus tumbuh dan berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan sektor agribisnis dan industri pengolahan di Indonesia. Dengan dukungan teknologi modern, sumber daya manusia yang kompeten, serta kemitraan yang solid dengan pemerintah dan komunitas lokal, perusahaan optimis dapat menghadirkan inovasi dan peningkatan kualitas produk yang berkelanjutan. Hal ini sekaligus memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Website PT Flora Agung : www.floraagung.com